Pengetahuan Gravity ku membaik

sekitar setahun yang lalu, saya ngambil kuliah yang membahas tentang berbagai survey geofisika, mulai dari introductionnya, sampai gimana cara ngolah datanya hingga didapat model struktur bawah permukaan bumi. secara umum, semua survey geofisika memiliki tujuan yg sama, yaitu ingin mengetahui gimana struktur bawah permukaan bumi, hanya saja sebaran sifat fisisnya berbeda, misalkan untuk metoda gravity, akan didapat model berupa sebaran rapat massa, untuk metoda geolistrik, CSAMT, MT, akan didapat model berupa sebaran resistivitas...

yang buat saya tertarik dan bertanya2 hingga tulisan ini diposting adalah cara pengolahan data gravity dan berbagai koreksi data yg dilakukan... untuk Free Air Corection dan Bouger Corection misalnya, dalam buku teks book Telford dijelaskan bahwa semua koreksi itu dilakukan agar data observasi di suatu titik tertentu di koreksi agar seolah-olah pengukuran berada pada sea Level... disana saya mulai bertanya, berarti setelah dikoreksi yg kita dapatkan adalah data pada titik sea level, bukankah tujuan kita semula untuk mengetahui data di titik observasi? lantas apa gunanya dilakukan koreksi??

akhirnya setelah setahun lebih berkelana mencari jawaban (lebay ah :D), semuanya itu terjawab ketika saya ngambil kuliah Vulkanologi dan eksplorasi panas bumi, dosennya ngebahas ttg hal ini, bahkan menekankan betul ttg pembahasan ini, katanya gini, "Free Air Corection dan Bouger Corection bukan bertujuan untuk mendapatkan data pengukuran yg seolah-olah dilakukan pada sea level, melainkan untuk mendapatkan nilai pembacaan gravitasi absolute di titik observasi"

okeh, akan saya jelaskan sedikit statement ini, jadi begini, dalam pengukuran gravity kita mengenal adanya nilai gravitasi absolute pada suatu titik tertentu yang harganya dijadikan sebagai acuan untuk pengukuran anomali pada titik-titik observasi. nilai gravitasi absolute ini merupakan harga jika titik acuan tersebut berada pada sea level. berbagai koreksi yang dilakukan bertujuan untuk membuat keadaan seolah-olah nilai absolute ini berada pada titik observasi...

yap... itu lah jawabannya... anda benar (lho??)
jadi tujuan koreksi itu bukan untuk menjadikan pengukuran seolah-olah di titik sea level, tapi menjadikan nilai absolute seolah-olah di titik observasi, jadi hasil akhir yg didapatkan merupakan hasil pembacaan anomali pada titik observasi...

sip lah...

Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP